Teks Social


Tek Social itu bukan huru hara, bukan kebencian, bukan hanya sebatas criminal case, bukan tragedi Alam, bukan tragedi lalu lintas perhubungan apalagi provokasi, tetapi tek konstitusi yang belum dikerjakan kepada publik, tapi aku ngomong gini rasanya goblog karena memang pemerintahnya goblog. Tek Social konstitusi itu banyak bila kita membaca pasal pasal konstitusi undang undang dasar 1945  dan Pancasila sudah melenceng jauh dari hegemoni pertalian antara penguasa dan rakyatnya, yang begitu banyak corak ragamnya.

Saking tidak rasionalnya kebijakan pemerintah kepada publik, bulu kudukku merinding  dan gamang masa depan. Tak tahu harus bagaimana bersikap dan menjadi warga negara yang baikpun jadi labil. Warga nett mulai merasakan kegamangan itu toko online, MLM dan sederet kepentingan online menjadi tak tentu arah dan skeptis. 

Bagaimana bisa arus informasi dan dagang begitu cepat dan dapat diperoleh oleh konsumen, sedangkan produsen pribumi seret dan susah menembus pasar lokal pun apalagi pasar internasional. Perang dagangpun pasca diberlakukan AFTA , MEA dan sederet perjanjian internasional menjadi bola salju keterpurukan kita.

Daya saing kita hanya berkutat pada ekonomi kelas menengah ke bawah yang harus distabilkan dan dilindungi oleh kita sendiri yang nota bene masih juga diincar kaum kapitalis asing. Masya Alloh.
Haruskah kita berpihak pada mereka ?...
Sekali lagi TIDAK, regulasi pemerintah harus mengkaji ulang semua perjanjian internasional yang imbasnya menyengsarakan rakyat semesta, sebelum terlambat. Jangan wellcome 100 %.
Cepaat, Ganti  President

Kenapa saya selalu mengungkit ganti President, secara konstitusi kebenaran hati nurani saya menolak, meskipun KPU dan MK memutuskan pemenangnya, namun saya tidak merasakan nuansa dan aroma kebenaran, malahan menyengat busuk.

Saya rasa kalau ditanya bagian seluruh masyarakat Indonesia 70 % memilih Prabowo bukan Jokowi, malah ada KPUD propinsi banyak yang mengaku bahwa mereka menggelembungkan suara Jokowi, kemenangan konstitusional pun banyak cacad dan tidak rasional. Coba pikir Apakah saya harus mengakuinya ?.. tidak sama sekali dan bagaimanapun masyarakat serasa tidak memiliki President karena selama ini hak hak warga negaranya dirampas dan dicabut, begitupun hak konstitusinya dicuri ketika pemilihan President, ngga mungkin banget  masyarakat tinggal diam.

Jadi saya rasa, maaf kalau saya terlalu masuk dalam ranah pemerintah, lebih baik dalam pelantikan President adalah Prabowo Sandi sebelum Indonesia masuk dalam zona paling krusial dari segala aspek.
Pertama secara konstitusi KPU dan MK cacat hukum dalam menjatuhkan vonis kemenangannya.

Kedua masyarakat tidak pernah Nerima dan patuh sama President versi KPU dan MK yang tidak objektif dalam mengambil keputusan.

Ketiga banyak hak warga negaranya dicabut, PHK , subsidi, pelayanan publik berbelit dan sebagainya.

Ke empat banyak kriminalisasi dan disintegrasi yang mencuat secara tidak seimbang dan proporsional.

Ke Lima hukum tidak berpihak pada masyarakat yang lemah, tumpul ke atas tajam ke bawah.

Mungkin itu hanya beberapa indikator yang saya sebutkan dalam gejolak masyarakat yang dirasakan, tentunya secara konstitusi pula ada UU DPR MPR yang mengganjal pada pelantikannya jika dipaksakan mas Joko dilantik, ada yang harus dipenuhi tapi tidak terpenuhi, berarti gagal dilantik dan harus rival politiknya yaitu Prabowo dan sah secara konstitusional secara UU tap MPR dan DPR.


Control Social ekonomi itu dari Alloh untuk Alloh ke manusia, segala rezeki dan apa yang kita miliki itu hakikat besarnya dari Alloh, cara pengambilan rezeki itu hampir sama, ikhtiar , sabar, do'a dan sholat sedangkan cara menghasilkan rezeki itu dengan Ilmu. Hakikatnya juga apa yang diberikan Alloh sebuah titipan yang harus dibelanjakan di jalan Alloh tanpa kecuali,, sorry, aku sedang menggurui diriku sendiri.

Bagaimana mekanisme belanja yang syar'i ?... tentu saja melihat pada kontek diri kita sendiri sebagai kebutuhan kewajaran yang tidak berlebih dan yang harus berlebih adalah konteks kebutuhan orang lain, misalkan beli baju cukup 2-3 style untuk sehari hari, plus pakaian ngantor dan ibadah serta pakaian dinas lainnya.

Membeli baju bukan sekedar untuk kita sendiri tapi juga harus membeli baju untuk orang lain, kebutuhan apa yang urgent orang - orang disekitar kita, pangankah, sandangkah or papankah. Ketika kita membeli sesuatu hal keduniaan ada yang harus disikapi sebagai balancing untuk akhirat agar dalam pemakaiannya tidak timbul riya dan sombong.

Hakikat kita memberi juga kita sedang menabung untuk akhirat. Jadi sebuah pembelanjaan kita tidak mubah dan kotor dengan selalu ingat apa yang mesti diberikan kepada orang lain sebagai nilai pembersihan dan kebersihan kita sebagai Agnia dan kedudukan kita sebagai Muzakki. Kriterianya seperti apa kita disebut Muzakki ?... Seperti kita memandang diri kita sendiri sesudah apa yang diterima dan dibelanjakan sewajarnya dalam management / bulannya menjadi suatu konsep memberikan kepada orang lain, mau hanya sebatas gaji 4 juta, 5 juta atau sekelas Milyuner diluar zakat yang telah ditetapkan dalam kata lain infak dan shodaqoh. Mengapa kita harus baik sama orang ?... simple jawabannya karena diperintah Alloh SWT dan Rosulnya.

Management konsep yang diatas tidak disukai oleh Robert T kiyosaki dan bagian kapitalis barat, karena konsep mereka judi dan riba, sedangkan kita disuruh jual beli, padahal menumpuk amal bukan hanya ibadah ritual sendiri, justru yang Alloh tekankan lebih luas soal hubungan sosial manusia dari sudut epistemologis, ontologis dan aksiologis. Apakah yang kerja itu jual beli ?... Ya, akadnya jasa kompetensi yang kita kerjakan sebagai upah yang harus dibayarkan sebelum keringatnya jatuh ke bawah, keringat apa hayoo ?.. keringat kan dari punduk kepala jatuh kebadan, atau dari badan jatuh ke bagian paling bawah.

Sebenarnya yang kerja itu harusnya dibayar harian, tapi kan untuk efektif waktu dan akumulasinya yang dibayarkan upah perbulan. Unsur rukhsoh dan efektifnya ada untuk manajement corporation dan instansi. Halnya UMR baik di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain semisal perbandingannya dengan Malaysia saja, masih jauh. Seorang karyawan otomotif Nissan di Indonesia hanya dibayar upah bagi yang baru masuk kisaran 6-7 juta / bulan, sedangkan upah karyawan yang sama otomotif Nissan di Jepang yang punya mpunya upahnya sekitar 25 - 30 juta / bulan. Berapa kelipatan jauhnya ? sekitar 400 % dengan upah sebenarnya.

Bila melihat gejala ini, permainan kebijakan global sangat bermain, sehingga gaji kecil kita dengan kebutuhan yang bejibun terpaksa mengambil hutang ke Bank atau leasing, sedangkan kita diharamkan menggunakan uang riba. Terus lagi soal makanan, mana bisa laku Produck non muslim jika label halalnya tidak ada, banyak makanan yang mengandung unsur babi, umat muslim menghindari semua itu.

Maka cara berpikir produsen non muslim harus segera berubah, bagaimana nasabah dan konsumen umat muslim terserap dalam segala ekses perdagangan dan jasa keuangan bila ingin tidak ditinggalkan umat muslim.

Alloh itu tidak melihat paras, Alloh melihat hati dan realitas seseorang, di Indonesia yang tenar itu yang paling ganteng dan yang paling jelek, paling pintar cerdas dan paling idiot. Ketenaran itu relatif misi apa yang dibawa menjadi brand image seseorang, bisa wajahnya, giginya, kocaknya, talentanya, retorikanya juga humor dan guyonnya.

Apa yang kita pahami sebenarnya bisa menjadi brand image suatu Produck atau jasa sebagai potensi dan kompetensi seseorang. Makanya tidak dibenarkan kita menjelekkan seseorang dari jasadnya kecuali menjelekkan perilaku seseorang itupun sebuah nama harus ditutupi dengan nama Fulan atau Fulanah. Apa yang terjadi dengan Indonesia ?... Sebenarnya sesama umat muslim harus menutupi umat muslim lainnya apabila ada hal jelek dan kemungkaran didiri seseorang itu kecuali Non Islam atau bahasa halusnya Kafir.

Jadiii bingung,, apa yang mau dibahas.

Yaa intinya galilah sumber potensi energi positif pada diri kita supaya kita mempunyai harga Dimata Alloh dan harga dimata manusia sebagai hubungan dengan Kholik dan makhluk secara vertikal dan horizontal. Dan sebenarnya kita sedang tidak bergairah karena hal yang tak mempunyai respeck bergairah, tentunya ada serangkaian keterkaitan dengan kebijakan penguasa kita yang sembrono dan sontoloyo.

Adanya banyak perusahaan yang hengkang dari NKRI dan Tiongkok sendiri, tentu saja ini diakibatkan oleh penguasa sendiri yang kata orang orang sontoloyo, Asing merupakan investasi aset bagi buruh kita, dan mereka tahu politik kotor Aseng yaitu Chinese yang menggerogoti pilar pilar SDA dan SDM .

Bagaimanapun pihak Asing or barat tidak menyukai investasi Chinese dan sangat berbahaya karena bisa dikatakan Chinese maruk, rakus dan tidak mengenal HAM, dan gejala itu dirasakan oleh benua Amerika dan Eropa, tetapi mereka bisa bersaing dengan produk mereka sendiri, masih bisa disingkirkan pada keuangan Yuan, basis Amerika dollar sedangkan Eropa Euro dan kedua benua ini sudah berat untuk menjadi pesaing Yuan.

Maka jajahannya ke negara berkembang yang terseok dengan keuangan. Sampai disini juga paham bahwa pihak 2 benua itu sudah tidak suka sama pergerakan dagang RRC dengan OBOR nya.

Kedua kebijakan pemerintah Indonesia yang serampangan dan birokrasi yang berbelit belit di negeri ini, dengan kata lain pejabat Indonesia terlalu rakus korupsi akut, keseimbangan moral masih diperhitungkan dua benua itu.

Ketiga keamanan dan pertahanan yang ke dua benua itu menganggap Indonesia rapuh dan tidak tegas pada kerusuhan kerusuhan skala kecil maupun besar, banyak kasus yang tidak beres dan tidak proporsional menyikapinya, Sehingga kestabilan keamanan masih dipertanyakan di Indonesia.

Keempat dimungkinkan konflik internal antara suku, adat dan agama dan memprediksi akan banyak huru hara akibat hukum tidak dijalankan pada semestinya dan banyak kebohongan pada publik sehingga merasa risih untuk investasi di Indonesia.

Kelima Ada gejala disengaja untuk diberhentikan perusahaan yang ada di Indonesia untuk diganti dengan perusahaan Chinese baru dan bukan salah perusahaan yang hengkang tapi pemerintah nya saja yang rakus sampai membuka lebar 100% saham yang ada di Indonesia.

Keenam solusi perbaikan ekonomi Indonesia adalah Ganti President.

By  Ufielutfi

Komentar