Cinta , karakter dan Intelektual

Perjalanan hidup itu banyak jenuhnya, bila tak disikapi dengan realitas sehari-hari yang menyenangkan. kok menyenangkan ?...dari kehidupan sehari-hari kita bisa menikmati apa yang kita kerjakan, apa yang kita perlu diperbuat, apa yang kita perlu direnungkan atau kita pkirkan.

Titik klimak adalah finish seseorang, ketika kita menghadapi kematian, mungkin itu yang terakhir kita nanti, haripun berganti dengan realitas sehari hari menuju titik klimak yang lain, bisa suatu progres, projeck atau job job yang sudah ditetapkan  juga job temporer. Dan tercapainya suatu waktu atau tujuan merupakan realitas keintelektualan kita, mau hitam, merah, putih atau warna apapun menjadi sebuah titik tolak yang kita pijak.

Kadang seorang yang lulus kuliah, rindu kemesraan dan hegemoni kampus, tapi itu bisa dilakukan semasa ada jenjang yang memang yang harus ditempuh saat ini juga, sampai kita jadi psikopat ilmu S3 atau juga Profesor. Apakah itu harus ?.... jika memang kita bergelut dengan keilmuan yaa, harus ditempuh.
Kenapa harus psikopat ilmu ?.... karena banyak lulusan S3 menjadi bumerang masyarakat, banyak gatelnya melahirkan sebuah filosofi yang kadang geleng-geleng kepala, aneh khan. Padahal begitu kita ada dalam intelektual tinggi, yaa sekelas Jendral atau Proffesor harus bisa mewakili kepentingan semesta.

Perlu kalian tahu semua, bahwa saya benar benar mengikat  dengan Istianah Muhammad Rum  LC. M.Hum  sebagaimana saya telah nadzor pada awal 3 Pebruari 2018 setahun yang lalu, kami memang berawal dari chat inbox di tahun 2016 sampai saat saya melihat sosok beliau ditempat kerjanya di UMP Purwokerto, pertemuan kami sangat singkat dan menorehkan suka cita tergerak dalam jiwa untuk selalu memilih dia untuk calon istriku, karena memang kami sama sama punya kepentingan masing-masing, beliau sebagai dosen yang maha sibuk di fakultas Pendidikan Agama Islam UMP, kebetulan saya juga lulusan FPAI, dengan rasa hormat dan tidak ada niat motif apapun perihal organisasi terbesar Muhammadiyah, saya minta maaf karena ada seorang pendidiknya menjalin silaturahmi ta'aruf dengan saya.

Meskipun mungkin bukan urusan Organisasi tapi demi nama baik Muhammadiyah, saya sampaikan permohonan maaf. Saya sadar ini berat untuk dirinya juga wadah yang ia tempati saat ini, merupakan kehormatan saya untuk mengenal Muhammadiyah beserta seluruh kader di UMP.

Ada jeda ruang waktu yang sangat panjang mengenal dirinya dari teman teman sesama dosen di UMP.  Dan ada jeda panjang khususnya kepada Istianah sehingga kadung terlalu mengeksplotasi dirinya, dan saya secara pribadi Mencintainya dan mohon maafnya. Untuk hal pernikahan in shaa Alloh, saya berniat secepatnya dengan kurun waktu tak terbatas karena ada transaksi yang saya tunggu , guna persiapan dana untuk akses dan eksesnya yang akan kami terima dikemudian hari.

Begitupun saya sebagai manusia normal tapi saya rasa pribadi saya lebih pada manusia normal, karena ada Miss penciptaan dan takdir Alloh yang lain, Subhanalloh , tidak ada pertanda apa apa dengan hadirnya sosok diriku yang dzoif ini, karena saya berusaha untuk menjadi manusia yang normal berpikir dan secara realitas tidak menyimpang hal apapun. Sekali lagi saya minta maaf baik kepada pribadi Istianah dan organisasi Muhammadiyah.
...................................
Blog ini sebagai biakan dari FB, IG, Twitter juga googleId , sebenarnya saya ingin mostingin filsafat Cinta Mariyana, tetapi karena datanya sudah saya hapus, dan data asli tentunya ada di IG, yang susah untuk copas, harus dibantu dengan cakupan giga yang besar, scrollnya ngga dapet sampai tulisan awal, dan sebenarnya pingin ngelanjutin kisahnya, namun kendalanya banyak. Rasa ingin menulispun rasanya gatel, karena ruang lingkup kisah Mariyana adalah unsur psykologis yang dalem seolah olah aku harus memerankan dan menjiwai karakter wanita sebagai penulis dan mas Teo yang aneh..

Mohon maafnya mungkin dilain hari dan dilain kesempatan, mungkin juga calon istri yang bisa menyadurnya jika sudah jadi istri tentunya dengan keleluasaan ilmu dan cakrawala berpikir tentang sosok wanita sesungguhnya. Tetapi ini juga butuh waktu yang panjang, karena masih juga persoalan perdagangan Gaharuku yang belum ada titik transaksi jadinya, entah kapan.

In shaa Alloh saya tidak akan kabur dari sebuah analogi analogi kehidupan untuk selanjutnya bersama istriku nanti. Beliau adalah penuh pengalaman secara destinasi Kairo nya, seorang Hajjah, juga menjadi seorang Guide ia pernah lakoni. Jadi ada penggabungan karakter si Mariyana ini beserta 3 istrinya mas Teo.

Afwan para pembaca Budiman untuk tidak berpikir macem macem, apalagi Pak Lutfi pasti sibuk sudah Nikah ?... tidak, saya bersama istri nanti mungkin ada moment moment yang harus diposting atau tidak, demi sebuah privasi kami kecuali tiba-tiba saya diangkat Mentri sebagaimana dari awal gonjang ganjing nya, in shaa Alloh juga dunia kerja memang berbeda alurnya tapi tidak menafikan unsur keluarga dan psikologis sebagai manusia.

Rasanya saya sudah banyak berbicara tentangnya, meskipun minus pertemuan dengan beliau Istianah, tapi saya paham dengan karakternya apalagi menyandang gelar LC yang sangat disegani para intelektual Islam, dari mulai Instagram sampai pemahaman individunya dan ruang lingkup tesisnya, membahas dengan segala akses dan eksesnya.

Meskipun banyak photo photo yang saya tidak paham akan jati dirinya, baik sebagai Mahasiswi dengan teman-temannya atau hal lain yang sedikit janggal. Tapi bagiku berpikir positif aja dan tidak merasa terganggu karena sekarang memang beliau adalah calon istriku. In shaa Alloh.

Rencana untuk Menikahimu sebenarnya mau langsung sama keluargaku setelah selesai penjualan Gaharuku yang alam ataupun budidaya, teknisnya gini. Aku sama keluargaku cuma beberapa keluarga kakakku kakakku dan saudaraku yang lain karena mamaku sudah almarhumah dan bapaku sudah terlalu tua untuk diajak kemanapun, fisiknya tua banget, tapi pasti saya ngajak bapaku bila beliau berkenan, untuk menjadi saksi juga, yang sudah nanti ditentukan kita berdua mau di Purwokerto terserah atau di Ci Amis, artinya menghalalkan kita dahulu berikut keluargamu dan saksi keluargaku, supaya tidak timbul fitnah untuk merencanakan resepsi yang memakan banyak waktu. Setelahnya kita mengatur resepsi dan akad nikah yang kedua buat catatan sipil, akadnya dua kali lah, karena terus terang surat cerai sahpun belum dibuat, karena kemarin memakai pernyataan sikap dariku dia mantan istriku nikah lagi bahwa kami sudah bercerai secara Agama, namun bila kita memakai catatan sipil tentu saja saya memerlukan surat cerai resmi. Itu juga memakan waktu yang lama, yaa Indonesia birokrasinya begitu, susah ditunggu, harus punya uang gede baru lolos dari antrian. Itu saja info untukmu, supaya ngga bikin ribet kita mudahkan segala sesuatu, memakai sudut pandang Agama paling mudah. Persiapan resepsi butuh 2-3 bulan bahkan lebih. Jadi yaa santai saja, kita nikmati saja setiap proses lika likunya. Semoga penjualan Gaharuku tidak menemukan kesulitan lagi, lancar dan dilancarkan oleh Alloh SWT, aamiin.

Rawatlah dirimu supaya seger untuk menyambut diriku, aamiin

Aku teringat pada dinamika kehidupanku dulu dengan mantan istriku, sehingga pada tahun bersamaan ada judul besutan Hollywood Amerika eat pray love, persis siklusku seperti itu, lagi lagi sekarang 7 tahun dinamika pendidikanku mengemas diri, penyadaran diri, mensinergikan diri pada sang Kholik apa yang luput dari masa masa silam, dan kejadian selama 7 tahun begitu komplek apalagi pertemuan pertemuan dengan para wanita.

Minggu ini akan kukirimkan lagi sampel Gaharuku ke Saudi Arabia, teringat film Hollywood kembali yang dibintangi Tom Hank dengan Fedex nya. Fedex perusahaan yang dimiliki seorang Amerika dan DHL perusahaan seorang Jerman yang dipegang Amerika begitu sii, setelah bincang bincang dikantor RPX, terus terang boss, tadinya mau pakai DHL karena keperluan segala rupa untuk mengemasnya butuh biaya, maka saya turunkan ke ekspedisi fedex, Mohon maafnya.

Saya tahu energi kamu tercurah di UMP sebagai dosen dan jabatan lainnya, saya takkan mengganggu untuk selalu konsen di Universitas tersebut, malah saya dukung untuk hal lainnya misalkan kamu mau lanjut S3, saya suport habis habisan untukmu. Karena bagiku hal yang terpenting untuk kebahagiaanmu sendiri, saya merasakan benar bagaimana mengajar apalagi mengajar mahasiswa ada ruang hati yang tak terjawab dengan apapun, rasa klimak kepuasan bathin yang tak bisa dinilai dengan uang. Bagaimanapun uang hanya sarana hidup yang tak harus juga berlebih lebihan, banyak uang diwajibkan tapi gaya hidup yang harus disederhanakan, demikianpun aku juga ingin lanjut kuliah sebagaimana mestinya akademisi berperan. In shaa Alloh.

By Ufielutfi

Komentar